ISRAEL RAYA
Oleh: Rigo
Firmanto
NIM:
06121004008
Dosen:
Syarifuddin S.Pd, M.Pd
Program
Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Sriwijaya
2013
|
||||
|
||||
Lagu kebangsaan: Hatikvah
(Indonesia: harapan)
Ibukota : Tel Aviv
Bahasa resmi : Bahasa Ibrani dan Arab
Etnik : Yahudi (75,4%), Arab(20,6%),
dan etnis minoritas lainnya (4%)
Perkiraan 2010
|
|
Sensus 2008
|
7.406.900
|
Israel
merupakan negara Yahudi satu-satunya
didunia, terletak dikawasan timur tengah, dengan populasi sebesar 7,5 juta
jiwa, dengan etnis Yahudi sebagai etnis mayoritas. Dan Arab sebagai etnis minoritas
terbesar.
Pendirian negara modern Israel
berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz
Yisrael), sebuah konsep pusat Yudaisme sejak zaman
kuno, yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan Yehuda kuno.
Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat Britania atas Palestina sebagai
"negara orang Yahudi". Pada tahun 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu
negara Yahudi dan satu negara Arab. Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini
segera diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang
menolak rencana pembagian ini. Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya.
Akibat perang ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya
melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina. Sejak
saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga,
menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut sampai saat ini. Sejak awal
pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri
telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para
pengungsi Palestina. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania, namun
usaha perdamaian antara Palestina dan Israel
sampai sekarang belum berhasil.
Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih universal. Perdana Menteri Israel menjabat sebagai kepala pemerintahan dan Knesset bertugas
sebagai badan legislatif Israel. Dalam hal produk domestik bruto, ekonomi negara ini menduduki
peringkat ke-44 di dunia. Israel memiliki peringkat Indeks Pembangunan Manusia, kebebasan pers, dan daya
saing ekonomi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Arab di
sekitarnya. Menurut hukum negara Israel, ibukota Israel adalah Yerusalem. Walaupun
demikian badan PBB dan kebanyakan negara di dunia
tidak mengakuinya.
Etimologi
Selama
lebih dari tiga ribu tahun, nama "Israel" memiliki pengertian umum
dan religi sebagai Tanah Israel ataupun keseluruhan negara Yahudi. Menurut
Alkitab, Yakub dinamai Israel setelah berhasil bergumul dengan seorang malaikat
Tuhan.
Berdasarkan
penemuan artefak arkeologi, nama "Israel" (selain sebagai nama
pribadi) paling awal disebutkan di prasasti Merneptah Mesir kuno (sekitar akhir
abad ke-13 SM). Pada prasasti tersebut nama "Israel" itu sendiri
merujuk kepada sekelompok orang yang berasal dari tanah tertentu. Negara modern
Israel dinamakan Medinat Yisrael, yang artinya "Negara Israel".
Selain itu, terdapat pula nama-nama lain yang digagaskan, meliputi Eretz Israel
("Tanah Israel"), Zion, dan Judea , namun semuanya ditolak. Dalam
Bahasa Inggris, warga negara/orang Israel disebut sebagai Israeli. Istilah
tersebut dipilih oleh pemerintah Israel pada awal kemerdekaannya. Hal ini
secara resmi diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Moshe Sharett.
Daerah
ini juga dikenal sebagai Tanah Suci, yang suci untuk semua agama Abrahamik
termasuk Yahudi, Kristen, Islam dan kepercayaan Bahá'í. Sebelum Deklarasi
Kemerdekaan Israel 1.948, seluruh wilayah ini dikenal dengan berbagai nama
lain, termasuk Suriah Selatan, Suriah Palestina, Kerajaan Yerusalem, Provinsi
Iudaea, Coele-Suriah, Retjenu, Kanaan dan, khususnya, Palestina.
Sejarah
Awal sejarah
Peta
wilayah Kerajaan-kerajaan Israel kuno
Tanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani
sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah suci orang Yahudi.
Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan
sebagai tanah air mereka. Pada cendekiawan memperkirakan periode ini ada pada
milenium ke-2 SM. Menurut pandangan tradisional, sekitar abad ke-11 SM,
beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan disekitar Tanah Israel;
Kerajaan-kerajaan dan negara-negara ini memerintah selama seribu tahun ke
depan.
Antara periode
Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di
bawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Yunani,
Romawi, Sassania, dan
Bizantium.
Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan
Perang Bar Kokhba
melawan Kekaisaran Romawi
pada tahun 132, menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi. Pada tahun 628/9,
Kaisar Bizantium Heraklius
memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan
populasi Yahudi menurun lebih jauh. Walau demikian, terdapat sekelompok kecil
populasi Yahudi yang masih menetap di tanah Israel. Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium
sekitar tahun 636 oleh penakluk Muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol
wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib
sebelum jatuh di bawah Kesultanan Mameluk pada
tahun 1260. Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah,
yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.
Zionisme dan mandat Britania
Orang-orang Yahudi
yang berdiaspora
telah lama bercita-cita untuk kembali ke Zion dan Tanah Israel. Harapan dan kerinduan tersebut
tercatat pada Alkitab dan merupakan tema pusat pada buku
doa Yahudi. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi
Eropa ke Tanah Suci dan meningkatkan jumlah populasi Yahudi
setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492. Selama abad
ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota
Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron,
Tiberias, dan Safed.
Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah
berpindah ke Tanah Suci.
Theodor Herzl, penggagas Negara Yahudi,
pada tahun 1901.
Imigrasi dalam
skala besar, dikenal sebagai Aliyah Pertama dimulai pada tahun 1881, yakni pada
saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom
di Eropa Timur. Manakala gerakan Zionisme telah ada
sejak dahulu kala, Theodor Herzl
merupakan orang Yahudi pertama yang mendirikan gerakan politik Zionisme, yakni gerakan yang bertujuan mendirikan
negara Yahudi di Tanah Israel.
Pada tahun 1896, Herzl menerbitkan buku Der Judenstaat (Negara Yahudi),
memaparkan visinya tentang negara masa depan Yahudi; Tahun berikutnya ia
kemudian mengetuai Kongres Zionis Sedunia
pertama.
Aliyah Kedua
(1904–1914) dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi
kemudian berpindah ke Palestina. Baik gelombang pertama dan kedua migrasi
tersebut utamanya adalah Yahudi Ortodoks, namun pada Aliyah Kedua ini juga
meliputi pelopor-pelopor gerakan kibbutz.
Selama Perang Dunia I,
Menteri Luar Negeri Britania Arthur Balfour mengeluarkan pernyataan yang
dikenal sebagai Deklarasi Balfour,
yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Atas
permintaan Edwin Samuel Montagu
dan Lord Curzon, disisipkan pula pernyataan "it
being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the
civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or
the rights and political status enjoyed by Jews in any other country".
Legiun Yahudi, sekelompok batalion yang terdiri
dari sukarelawan-sukarelawan Zionis, kemudian membantu Britania menaklukkan
Palestina. Oposisi Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920
dan pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (dalam Bahasa Ibrani artinya
"Pertahanan").
Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa
mempercayakan mandat
atas Palestina kepada Britania Raya. Populasi wilayah ini pada saat
itu secara dominan merupakan Arab Muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan
seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi.
Imigrasi Yahudi
berlanjut dengan Aliyah Ketiga
(1919–1923) dan Aliyah Keempat
(1924–1929), secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina.[35] Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi
Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan di Transyordania. Meningkatnya gerakan Nazi
pada tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima
(1929-1939) dengan masukknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina.
Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan
Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Britania membatasi imigrasi
dengan mengeluarkan Buku Putih 1939.
Sebagai reaksi atas penolakan negara-negara di dunia yang menolak menerima
pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang
dikenal sebagai Aliyah Bet
yang bertujuan untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina. Pada akhir Perang Dunia II, jumlah populasi orang Yahudi
telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang
hanya 11% pada tahun 1922.
Kemerdekaan dan tahun-tahun pertama
David Ben-Gurion memproklamasikan
kemerdekaan Israel dari Britania Raya pada 14 Mei 1948 di bawah potret Theodor Herzl
Setelah 1945,
Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada
tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat
Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi
yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi. Badan PBB
yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana
Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947.
Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab,
dan satu negara Yahudi. Yerusalem
ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi
oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut. Komunitas Yahudi
menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab
menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah
meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1
Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan
kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi. Perang saudara
dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan
menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan sekitar 250.000 warga
Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.
Pada 14 Mei 1948,
sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan
menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai "Israel". Sehari
kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan
Irak –menyerang Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948.
Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan. Setelah
satu tahun pertempuran, genjatan
senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal
sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah
yang dikenal sebagai Tepi Barat
dan Yerusalem Timur,
sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza.
Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB
pada tanggal 11 Mei 1949. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab
Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.
Peta rencana pembagian
Palestina. Daerah berwarna jingga merupakan wilayah negara Yahudi, sedangkan
daerah berwarna kuning merupakan wilayah negara Arab
Pada masa-masa
awal kemerdekannya, gerakan Zionisme buruh yang dipimpin oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion mendominasi politik Israel.
Tahun-tahun ini ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir dari
tanah Arab. Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam
jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958. Kebanyakan pengungsi
tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai ma'abarot. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran
bertempat tingal di kota kemah ini. Adanya desakan untuk menyelesaikan krisis
ini memaksa Ben-Gurion menandatangani perjanjian antara Jerman Barat dengan
Israel. Perjanjian ini menimbulkan protes besar kaum Yahudi yang tidak setuju
Israel berhubungan dengan Jerman.
Selama tahun
1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan
berasal dari Jalur Gaza
yang diduduki oleh Mesir. Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam sebuah aliansi rahasia bersama dengan Britania Raya dan Perancis, yang betujuan untuk merebut kembali Terusan Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi
oleh Mesir (lihat Krisis Suez).
Walaupun berhasil merebut Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk mundur
atas tekanan dari Amerika Serikat
dan Uni Soviet sebagai ganti atas jaminan hak
pelayaran Israel di Laut Merah
dan Terusan Suez.
Pada permulaan
dekade selanjutnya, Israel berhasil menangkap dan mengadili Adolf Eichmann, seorang penggagas utama Solusi Akhir yang bersembunyi di Argentina. Peradilan ini memiliki pengaruh yang
kuat terhadap kepedulian publik terhadap Holocaust, dan sampai sekarang Eichmann merupakan
satu-satunya orang yang dieksekusi oleh Israel walaupun John Demjanjuk juga dijatuhi hukuman mati sebelum
kemudian putusan tersebut dibalikkan oleh Mahkamah Agung Israel.
Konflik dan perjanjian damai
Negara-negara Arab
selama bertahun-tahun menolak hak Israel untuk berdiri. Nasionalisme Arab yang dipimpin oleh Nasser
menyerukan penghancuran negara Israel. Pada tahun 1967, Mesir, Suriah, dan
Yordania menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah
tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah. Israel kemudian melancarkan serangan
terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi
oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh
Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.
Garis Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel
dengan Wilayah pendudukan
Israel. Batas wilayah Yerusalem juga diperluas dengan memasukkan wilayah
Yerusalem Timur. Sebuah undang-undang yang
mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian
berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan
ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.
Perdana Menteri Golda Meir yang kemudian mengundurkan diri
setelah Perang Yom Kippur
Kegagalan
negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya
gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO). Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an,
beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai gelombang serangan
terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia, termasuk pula pembunuhan atlet-atlet
Israel pada Olimpiade München 1972.
Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God
(Murka Allah). Pada operasi ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
peristiwa München ini dilacak dan dibunuh.
Pada hari Yom Kippur 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci
Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel.
Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober dengan Israel berhasil memukul
balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai
kekalahan Israel. Sebuah komisi
yang dibentuk untuk menginvestigasi perang ini membebaskan pemerintah Israel
dari tanggung jawab. Namun kemarahan publik Israel pada akhirnya memaksa
Perdana Menteri Golda Meir
untuk mengundurkan diri.
Pemilihan Knesset
1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel. Pada
pemilihan ini, Menachem Begin
yang berasal dari partai Likud mengambil alih kontrol
pemerintahan dari Partai Buruh Israel.
Pada tahun itu pula, Presiden Mesir Anwar El Sadat melakukan kunjungan ke Israel dan
mengucapkan pidato di depan Knesset. Aksi
ini dilihat sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.
Dua tahun kemudian, Sadat dan Menachem Begin menandatangani Persetujuan Camp David
dan Perjanjian
Damai Israel-Mesir. Israel menarik mundur pasukannya dari
semenanjung Sinai dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga
Palestina yang berada di luar Garis Hijau, namun rencana tersebut tidak
pernah diimplementasikan. Pemerintahan Begin mendukung warga Israel untuk
bermukim di Tepi Barat, mengakibatkan konflik dengan warga
Palestina di daerah tersebut.
Pada tanggal 7
Juni 1981, Israel membombardir reaktor nuklir Osirak milik Irak
pada Operasi Opera. Badan intelijen Israel, Mossad,
mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan Irak untuk mengembangkan
senjata nuklir. Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi pada Perang Saudara Lebanon
untuk menghancurkan basis-basis serangan Organisasi
Pembebasan Palestina di Israel Utara. Intervensi ini kemudian
berkembang menjadi Perang Lebanon Pertama.
Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 1986. Intifada Pertama yang merupakan perlawanan rakyat
Palestina terhadap pemerintahan Israel terjadi pada tahun 1987, menyebabkan
terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel. Selama 6 tahun berikutnya,
lebih dari seribu orang tewas, kebanyakan merupakan korban kekerasan internal
warga Palestina. Selama Perang Teluk
1991, PLO dan kebanyakan warga Palestina mendukung Saddam Hussein dan Irak dalam melancarkan serangan
misil terhadap Israel.
Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan, dipantau
oleh Bill Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993
Pada tahun 1992, Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel
setelah memangkan pemilihan umum legislatif Israel 1992. Yitzhak Rabin dan partainya mendukung adanya
kompromi dengan tetangga-tetangga Israel. Setahun kemudian, Shimon Peres dan Mahmoud Abbas, sebagai wakil Israel dan PLO,
menandatangani Persetujuan Oslo.
Persetujuan ini memberikan Otoritas Nasional
Palestina hak untuk memerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain
itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan menyerukan
berakhirnya terorisme. Pada tahun 1994, Perjanjian
Damai Israel-Yordania ditandatangani, membuat Yordania menjadi
negara Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Dukungan publik
Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa pembantaian
umat Muslim yang sedang bersembahyang di Masjid Ibrahimi oleh sekelompok
ekstremis gerakan Kach. Selain itu, pemukiman warga Israel di daerah
pendudukan yang masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina
juga menurunkan dukungan publik Arab. Dukungan publik Israel terhadap
persetujuan ini juga berkurang setelah terjadinya rentetan kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh hamas.
Pembunuhan Yitzhak Rabin yang dilakukan oleh
ekstremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai yang mendukung
perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.
Pada akhir
1990-an, Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu
menarik mundur pasukannya dari Hebron dan menandatangai Memorandum Sungai Wye.
Memorandum tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih
luas.
Ehud Barak yang merupakan Perdana Menteri terpilih
pada pemilihan tahun 1999 memulai pemerintahannya dengan menarik mundur pasukan
Israel dari Lebanon Selatan dan melakukan negosiasi dengan Ketua Otoritas
Palestina Yasser Arafat
dan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton
pada Pertemuan Camp David
bulan Juli tahun 2000. Dalam pertemuan itu, Barak menawarkan rencana pendirian Negara Palestina, namun Yasser Arafat menolak
tawaran tersebut. Setelah negosiasi gagal, Intifada Kedua dimulai.
Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri Israel yang
baru setelah memenangi pemilihan tahun 2001. Pada masa pemerintahannya, Sharon
secara sepihak menarik muncur pasukan Israel dari Jalur Gaza dan membangun
dinding pemisah di perbatasan Tepi Barat.
Pada Januari 2006, setelah Ariel Sharon menderita strok berat dan berada dalam
keadaan koma, kekuasaannya digantikan oleh Ehud Olmert.
Perkembangan terkini
Pada bulan Juli
tahun 2006, serangan Hezbollah ke
Israel Utara beserta penculikan dua tentara Israel memicu terjadinya Perang Lebanon Kedua.
Peperangan ini diakhiri dengan gencatan senjata yang disponsori oleh Dewan
Keamanan PBB dengan mengeluarkan Resolusi PBB 1701.
Pada akhir
Desember 2008, gencatan senjata antara Hamas
dengan Israel berakhir setelah adanya serangan roket yang diluncurkan oleh Hamas.
Israel merespon serangan tersebut dengan serangan udara. Pada tanggal 3 Januari
2009, pasukan Israel memasuki kota Gaza dan memulai serangan darat. Pada
tanggal 17 Januari 2009, Israel mengumumkan gencatan senjata secara sepihak
dengan syarat dihentikannya serangan roket dan mortir. Hal ini kemudian diikuti
oleh Hamas yang juga mengumumkan gencatan senjata dengan syarat ditariknya
pasukan Israel dari Gaza serta dibukanya kembali perbatasan.
Geografi dan iklim
Israel terletak di
sebelah timur Laut Mediterania,
berbatasan dengan Lebanon di sebelah utara, Suriah
di sebelah timur laut, Yordania di
sebelah timur, dan Mesir di sebelah barat daya. Wilayah kedaulatan
Israel, tidak termasuk wilayah yang ditaklukkan semasa Perang Enam Hari tahun 1967 adalah sekitar 20.770
kilometer persegai dengan 2%-nya adalah air. Menurut hukum Israel, luas wilayah
keseluruhan Israel, yang meliputi Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan
adalah 22.072 kilometer persegi. Sedangkan luas wilayah keseluruhan yang
dikontrol Israel, meliputi wilayah Palestina di Tepi Barat adalah 27.799 km2.
Ein Afek
Walaupun luasnya
yang kecil, geografi Israel bermacam-macam, dari padang pasir Negev
di bagian selatan sampai dengan barisan pegunungan Galilea dan Dataran Tinggi Golan
di bagian utara. Sekitar 70% populasi Israel bertempat tinggal di bagian barat
pesisir pantai Israel yang menghadap laut Mediterania. Di sebelah timur
pegunungan tengah terdapat Lembah Yordan yang merupakan bagian dari Great Rift Valley sepanjang 6.500 km. Sungai Yordan mengalir di sepanjang Lemabh Yordan,
dari Gunung Hermon melalui Lembah Hulah dan Laut Galilea menuju Laut Mati. Ke sebelah lebih selatannya terdapat Arabah
dan berakhir dengan Teluk Eilat
(Teluk Aqaba).
Salah satu ciri
khas geografi Israel dan Semenanjung Sinai adalah terdapatnya makhtesh,
yaitu suatu kawah yang disebabkan oleh erosi. Makhtesh terbesar di dunia adalah
Kawah Ramon di Negev, yang berukuran
40 kilometer kali 8 kilometer. Sebuah laporan mengenai status
lingkungan cekungan Mediterania melaporkan bahwa Israel memiliki jumlah spesies
tumbuhan per meter persegi yang paling banyak dibandingkan negara-negara
lainnya yang juga berada di cekungan Mediterania.
Temperatur di
Israel bervariasi, terutama semasa musim dingin. Daerah yang bergunung-gunung
cenderung berangin, dingin, dan kadang-kadang bersalju; Yerusalem biasanya bersalju paling tidak satu kali
tiap tahun. Sedangkan di kota-kota pesisir seperti Tel Aviv dan Haifa,
iklimnya cenderung beriklim Mediterania,
dengan suhu yang sejuk, musim dingin yang berhujan, dan musim panas yang panas
dan lama. Suhu tertinggi di Asia yang pernah tercatat (53,7 °C) terjadi
pada tahun 1942 di kibbutz Tirat Zvi di bagian utara Lembah Yordan. Dari
bulan Mei sampai dengan September, hujan jarang turun di Israel. Oleh karena
sumber daya air yang sangat rendah, Israel telah mengembangkan berbagai macam
teknologi penghematan air, meliputi irigasi tetes. Rakyat Israel juga menggunakan
cahaya matahari sebagai sumber energinya. Israel memiliki penggunaan energi
surya per kapita yang tertinggi di dunia.
Pemerintahan dan Politik
Gedung Knesset tempat parlemen Israel bersidang
Israel merupakan
negara republik demokrasi dengan sistem parlementer.
Presiden Israel adalah kepala negara, namun tugas-tugasnya sangat
terbatas dan hanyalah seremonial. Anggota parlemen yang didukung oleh mayoritas
di dalam parlemen menjadi Perdana Menteri.
Biasanya yang menjadi perdana menteri adalah ketua Partai terbesar. Perdana
Menteri adalah kepala pemerintahan
dan ketua kabinet. Israel diperintah oleh 120-anggota
parlemennya, yang dikenal sebagai Knesset.
Anggota-anggota Knesset berasal dari berbagai partai yang dipilih dalam
pemilihan parlemen. Biasanya pemerintahan yang terbentuk adalah pemerintahan
koalisi.
Pemilihan parlemen
dijadwalkan setiap empat tahun sekali, namun koalisi pemerintahan yang tidak
stabil ataupun adanya mosi tidak percaya oleh Knesset seringkali membubarkan
pemerintahan yang ada lebih awal. "Rata-rata lamannya suatu pemerintahan
Israel memerintah adalah sekitar 22 bulan. Proses perdamaian dengan Palestina,
peranan agama dalam negara, dan skandal-skandal politik seringkali merupakan
sebab retaknya koalisi dan mengakibatkan pemilu yang lebih cepat."
Hukum-hukum dasar Israel berfungsi sebagai konstitusi tak tertulis negara. Pada
tahun 2003, Knesset mulai mengajukan draf konstitusi resmi yang didasarkan pada
hukum-hukum dasar ini.
Kantor Presiden Israel 2007.
Sistem peradilan
Israel memiliki tiga tingkat. Pada tingkat terendah adalah pengadilan kehakiman
yang terletak di kebanyakan kota-kota Israel. Di atasnya adalah pengadilan
distrik, yang berfungsi sebagai pengadilan tingkat banding dan pengadilan
tingkat pertama; Pengadilan distrik terletak di lima Distrik Israel. Tingkat teratas peradilan Israel
adalah Mahkamah Agung
yang terletak di Yerusalem. Mahkamah Agung Israel berperan baik sebagai
pengadilan tingkat banding teratas maupun pengadilan tingkat pertama dan
terakhir. Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir, Mahkamah Agung
Israel mengijinkan individu-individu, baik yang merupakan warga negara maupun
yang bukan warga negara, untuk melakukan petisi terhadap keputusan pemerintah
Israel. Israel bukanlah anggota Pengadilan
Kriminal Internasional.
Sistem hukum
Israel merupakan kombinasi antara hukum umum Inggris, hukum sipil, dan hukum Yahudi (Halakha).
Hukum Israel didasarkan pada prinsip stare decisis (yakni keputusan
hakim terdahulu dijadikan sebagai dasar keputusan pada masa depan) dan menggunakan
sistem adversarial, di mana dua pihak dalam pengadilan diharuskan membawa bukti
di hadapan pengadilan. Kasus-kasus peradilan diputuskan oleh hakim dan bukan
oleh juri. Masalah perkawinan dan perceraian berada di bawah yuridiksi pengadilan
agama menurut agama masing-masing: Yahudi, Muslim (syariah), Druze, dan
Kristen. Para anggota Knesset, para hakim Mahkamah Agung, dan para anggota
asosiasi pengacara Israel melaksanakan proses pemilihan hakim.
Distrik-distrik Israel: (1) Distrik Utara,
(2) Haifa, (3) Distrik Tengah,
(4) Tel Aviv,
(5) Yerusalem,
(6) Distrik Selatan
Hukum Dasar Israel
mengenai Martabat dan Kebebasan Manusia melindungi hak asasi manusia dan
kebebasan di Israel. Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah
mendapatkan status "Bebas" oleh organisasi Freedom House berdasarkan hak politik dan
kebebasan sipil, namun di daerah pendudukan Israel, statusnya adalah
"Tidak Bebas" Hal yang sama juga terlihat pada laporan Reporters Without
Borders yang menempatkan Israel di urutan 93 dari 175 negara dalam
hal kebebasan pers. Peringkat ini berada di belakang negara seperti Kuwait
(ke-60), Lebanon (ke-61), dan Uni Emirat Arab (ke-86). Beberapa kelompok
seperti Amnesty International
dan Human Rights Watch
juga mengecam catatan HAM Israel dalam konflik Arab-Israel.
B'Tselem merupakan organisasi HAM Israel yang
sering mengkritik pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
Pembagian Administratif
Israel dibagi
menjadi enam distrik administratif utama, disebut sebagai mehozot yaitu Distrik Tengah,
Distrik Haifa, Distrik Yerusalem, Distrik Utara,
Distrik Selatan,
dan Distrik Tel Aviv.
Distrik-distrik ini lebih jauh lagi dibagi menjadi lima belas subdistrik yang
disebut nafot
Untuk tujuan
statistika, Israel dibagi menjadi tiga daerah metropolitan: Tel Aviv (populasi 3.150.000), Haifa
(populasi 996.000), dan Beersheba
(populasi 531.600). Munisipalitas Israel yang terbesar, baik dalam hal populasi
maupun luas daerah, adalah Yerusalem,
dengan 732.100 penduduk di tanah seluas 129 km2. Tel Aviv, Haifa,
dan Rishon LeZion menduduki peringkat selanjutnya
sebagai kota berpenduduk paling banyak, dengan populasi sebesar 384.600, 267.000,
dan 222.300 secara berturut-turut.
Daerah pendudukan
Pada tahun 1967,
sebagai akibat dari Perang Enam Hari,
Israel mendapatkan kontrol atas Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan.
Israel juga mengambil kontrol semenanjung Sinai, namun mengembalikannya kepada Mesir
sebagai bagian dari perjanjian damai Israel-Mesir tahun 1979.
Setelah Israel
menaklukkan wilayah ini, pemukiman-pemukiman Israel didirikan di daerah
tersebut. Israel telah menerapkan hukum sipil di Dataran Tinggi Golan
dan Yerusalem Timur, menganeksasi kedua daerah
tersebut sebagai bagian wilayahnya serta menawarkan para penduduk kedua daerah
tersebut status "penduduk permanen" dan "warga negara"
Israel. Sebaliknya, Tepi Barat berada dalam pendudukan militer. Tepi Barat dan
Jalur Gaza dipandang oleh bangsa Palestina dan komunitas internasional sebagai
masa depan Negara Palestina.
Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa inkorporasi Dataran Tinggi Golan dan
Yerusalem Timur sebagai tidak sah dan melanggar hukum internasional. PBB terus
memandang wilayah-wilayah ini sebagai daerah pendudukan.
Status Yerusalem
Timur menjadi salah satu bagian tersulit bagi penyelesaian perjanjian damai
antara Israel dengan Palestina. Kebanyakan negosiasi mengenai wilayah
didasarkan pada Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB yang menyerukan Israel untuk
menarik mundur dari wilaah pendudukan tersebut sebagai syarat normalisasi
hubungan dengan negara-negara Arab.
Peta Dataran Tinggi
Golan
Tepi Barat
dianeksasi oleh Yordania pada tahun 1948, setelah penolakan Arab terhadap
keputusan PBB untuk menciptakan dua negara di Palestina. Hanya Britania yang
mengakui aneksasi ini dan sejak perjanjian damai Israel-Yordania, Yordania
telah memberikan klaimnya kepada Organisasi
Pembebasan Palestina. Tepi Barat diduduki oleh Israel pada tahun
1967. Populasi Tepi Barat pada umumnya adalah warga Arab
Palestina, meliputi pengungsi Palestina yang
mengungsi akibat Perang Arab-Israel 1948.
Sejak pendudukannya dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1993, warga Palestina
hidup di bawah administrasi militer Israel. Sejak adanya Surat Pengakuan
Israel-PLO, kebanyakan populasi dan kota-kota Palestina berada di bawah yuridiksi
internal Otoritas Palestina, walaupun masih berada di bawah kontrol militer
Israel secara parsial. Sebagai respon terhadap Intifada Kedua, pemerintah Israel mulai membangun Tembok Pemisah Israel
yang dibangun di dalam wilayah Tepi Barat.
Jalur Gaza diduduki Mesir dari tahun 1948 sampai
dengan tahun 1967 dan kemudian diduduki oleh Israel dari tahun 1967 sampai
dengan tahun 2005. Pada tahun 2005, sebagai bagian dari rencana penarikan
unilateral Israel, Israel memindahkan semua penduduk dan tentaranya dari Jalur
Gaza, namun Israel masih mengontrol lalu lintas udara dan laut Jalur Gaza. Gaza
berbatasan dengan Mesir, dan perjanjian antara Israel, Uni Eropa, Otoritas Palestina,
dan Mesir mengatur lalu lintas di perbatasan tersebut
(diawasi oleh pemantau dari Uni Eropa), namun dengan terpilihnya pemerintahan
Hamas membuat implementasi perjanjian ini sulit dilaksankan. Daerah internal
Jalur Gaza saat ini di kontrol oleh Hamas.
Hubungan luar negeri
Israel memiliki
hubungan diplomatik dengan 161 negara dan 94 misi diplomatik di seluruh dunia. Hanya tiga
negara liga Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan
Israel; Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979,
Yordania pada tahun 1994, dan Mauritania
memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun
1999. Dua anggota liga Arab, Maroko dan Tunisia yang memiliki hubungan diplomatik secara
terbatas dengan Israel memutuskan hubungan diplomatik tersebut pada awal mula
Intifada Kedua pada tahun 2000. Sejak tahun 2003, hubungan dengan Maroko telah
mulai membaik, dan menteri luar negeri Israel telah berkunjung ke negara
tersebut.
Akibat dari perang Gaza tahun 2009, Mauritania, Qatar,
Bolivia, dan Venezuela menghentikan hubungan politik dan
ekonomi dengan Israel. Di bawah hukum Israel, Lebanon, Suriah,
Arab Saudi, Irak,
dan Yaman adalah negara musuh dan warga negara Israel
dilarang berkunjung ke negara tersebut tanpa seizin Kementerian Dalam Negeri
Israel. Sejak tahun 1995, Israel merupakan anggota Dialog Mediterania,
yang bertujuan meningkatkan kerja sama antara tujuh negara yang terletak di
cekungan Mediterania dan negara anggota NATO.
Hubungan luar
negeri Israel dengan Amerika Serikat,
Turki, Jerman,
Britania, dan India
merupakan yang paling dekat. Amerika Serikat merupakan negara pertama yang
mengakui berdirinya Israel, diikuti oleh Uni Soviet. Amerika Serikat menganggap Israel
sebagai sekutu utama Timur Tengah.
Walaupun Turki dan
Israel tidak memiliki hubungan diplomatik penuh sampai dengan tahun 1991, Turki
telah melakukan kerja sama dengan Israel sejak pengakuan Turki terhadap
kemerdekaan Israel pada tahun 1949. Oleh karena Turki juga berhubungan baik
dengan negara-negara Arab di Timur Tengah, beberapa kali Turki mendapatkan
tekanan yang besar agar Turki memutuskan hubungan dengan Israel. Hubungan kedua
negara surut ketika Turki mengutuk serangan Israel ke Gaza pada tahun 2009.
Jerman
juga mempunyai hubungan kuat dengan Israel. Kerja sama antara kedua negara ini
meliputi kerja sama ilmiah, pendidikan, ekonomi, dan militer. India membuka
hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 1992. Hubungan diplomatik
Israel dengan Iran berlangsung semasa Iran di bawah Dinasti Pahlavi namun pengakuan Iran ditarik
kembali semenjak Revolusi Iran.
Sampai sekarang Indonesia belum mengakui kedaulatan Israel,
walaupun kedaulatan Palestina diakui meskipun daerahnya belum pasti. Mantan
presiden RI Abdurrahman Wahid
(1999-2001) sempat berencana akan mengakui kedaulatan Israel dan membuka
hubungan diplomatik, namun mendapatkan kecaman dan penentangan dari kelompok
Muslim Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyatakan tidak akan membuka hubungan dengan Israel sebelum masalah Palestina
dipecahkan dan pendudukan Israel atas Palestina diakhiri.
Militer
Merkava
IV Angkatan
Pertahanan Israel
Korvet
Kelas-5 Sa'ar Angkatan Laut
Israel
Angkatan Pertahanan
Israel terdiri dari Tentara Israel, Angkatan Udara Israel,
dan Angkatan Laut Israel.
Angkatan pertahanan ini didirikan semasa Perang Arab-Israel 1948
dengan mengkonsolidasi organisasi-organisasi paramiliter - utamanya Haganah – yang telah berdiri sebelum Israel
berdiri. Angkatan Pertahanan Israel juga dibantu oleh Direktorat Intelijen
Militer Israel (Aman) yang bekerja sama dengan Mossad
dan Shabak. Angkatan Pertahanan Israel telah terlibat
dalam beberapa perang besar dan konflik perbatasan walaupun usianya yang masih
relatif muda, membuatnya menjadi salah satu angkata bersenjata yang paling
terlatih di dunia.
Mayoritas warga
negara Israel diwajibkan mengikuti program wajib militer pada usia 18 tahun. Pria diwajibkan
mengikuti wamil selama tiga tahun, sedangkan perempuan dua tahun. Setelah
wamil, lelaki Israel bergabung ke dalam angkatan cadangan dan melakukan
tugas-tugas angkatan cadangan selama beberapa minggu setiap tahunnya sampai
usia 40 tahun. Kebanyakan perempuan dibebaskan dari tugas ini. Warga negara Israel
yang beretnis Arab (kecuali Druze) dan yang terlibat dalam
kajian religius secara penuh dibebaskan dari wajib militer. Terdapat kewajiban
alternatif bagi warga negara yang menerima pembebasan wamil, yaitu Sherut Leumi atau pelayanan nasional, yang
melibatkan kegiatan bakti sosial di rumah sakit dan sekolah, ataupun kegiatan
sosial lainnya. Oleh karena progam wajib militer ini, Angkatan Pertahanan
Israel memiliki sekitar 168.000 tentara aktif dan sekitar 408.000 angkatan
cadangan.
Militer Israel
sangat bergantung pada persenjataan canggih yang dibuat di Israel maupun
diimpor dari luar negeri. Amerika Serikat utamanya merupakan negara kontributor
utama, dan dianggarkan untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar
AS$30 miliar antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2017. Misil Hetz
(Panah) buatan Israel dan Amerika merupakan salah satu sistem misil anti
balistik yang operasional di dunia. Sejak Perang Yom Kippur, Israel telah mengembangkan
jaringan satelit mata-mata.
Suksesnya program Ofeq membuat Israel menjadi salah satu dari
tujuh negara yang mampu meluncurkan satelit seperti itu. Sejak berdirinya
Israel, Israel telah menghabiskan sebagian besar proporsi produk domestik brutonya
untuk keperluan pertahanan. Sebagai contohnya, pada tahun 1984 negara ini
menghabiskan sekitar 24% PDB-nya untuk keperluan militer. Sekarang, proporsi
tersebut telah menurun mencapai 7,3%.
Israel dipercaya
luas memiliki senjata nuklir.
Walaupun demikian, Israel tidak menandatangani Perjanjian
Nonproliferasi Nuklir dan mengambil kebijakan yang ambigu dengan
tidak mengakui ataupun membantah kepemilikan senjata nuklir.
Setalah Perang Teluk pada tahun 1991, Israel mengesahkan
sebuah hukum yang mewajibkan semua apartemen dan rumah-rumah Israel memiliki mamad,
yaitu ruang keamanan yang tahan terhadap serangan kimiawi maupun biologise.
Ekonomi
Salah satu distrik
bisnis utama Israel di Ramat Gan
Israel dianggap
sebagai salah satu negara termaju di Asia Barat Daya dalam hal pembangunan
ekonomi dan industri. Negara ini menduduki peringkat nomor 3 di kawasan
tersebut menurut Indeks Kemudahan
Berbisnis Bank Dunia
dan Laporan Daya Saing
Global Forum Ekonomi Dunia.
Pada tahun 2007,
Israel memiliki produk domestik bruto
ke-44 terbesar dan pendapatan per kapita ke-22 tertinggi (berdasarkan keseimbangan
kemampuan berbelanja) di dunia sebesar AS$232,7 miliar dan AS$33.299
secara berurutan. Pada tahun 2007, Israel diundang untuk bergabung ke dalam Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi
(OECD) yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara-negara yang
menjunjung prinsip-prinsip demokrasi dan ekonomi pasar bebas.
Walaupun sumber
daya alam Israel terbatas, pembangunan yang intensif pada sektor agrikultur dan
industri selama puluhan tahun menjadikan Israel dapat berswasembada pangan
secara garis besarnya, terkecuali pada serealia dan daging
sapi. Pada tahun 2006, impor Israel mencapai AS$47,8 miliar, yang
terdiri dari bahan bakar fosil,
bahan-bahan mentah, dan peralatan militer. Komoditas ekspor utama Israel
meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan, piranti lunak,
bahan-bahan kimia, teknologi militer, dan intan;
pada tahun 2006, ekspor Israel mencapai AS$42,86 miliar.
Israel menduduki
peringkat pertama di dunia dalam hal konservasi air dan penggunaan energi panas bumi. Israel juga mengembangkan
teknologi-teknologi piranti lunak, komunikasi, dan sains di Silicon Wadi. Sejak tahun 1970-an, Israel telah
menerima bantuan ekonomi dari Amerika Serikat, dan pinjaman dari Amerika
Serikat tersebut menduduki proporsi hutang luar negeri Israel yang cukup besar.
Pada tahun 2007, Amerika Serikat menyetujui bantuan sebesar AS$30 miliar kepada
Israel untuk sepuluh tahun ke depan.
Pariwisata,
utamanya wisata religi, juga merupakan bidang industri Israel yang penting.
Permasalahan keamanan di Israel telah menghambat perkembangan industri ini,
namun belakangan jumlah turis mulai meningkat. Pada tahun 2008, sekitar 3 juta
turis berkunjung ke Israel.
Transportasi
Bandara
Internasional Ben Gurion
Israel memiliki
18.096 kilometer jalan beraspal dan 2,4 juta kendaraan bermotor. Jumlah
kendaraan bermotor per 1000 orang adalah 324, relatif lebih rendah dibandingkan
dengan negara-negara maju lainnya. Israel memiliki 5.715 bus berjadwal rutin
yang dioperasikan oleh berbagai perusahaan angkutan. Rel kereta api Israel
merambah sepanjang 949 kilometer dan dioperasikan oleh perusahaan negara
Israel. Seiring dengan investasi besar-besaran pada awal sampai dengan akhir
1990-an, jumlah penumpang kereta api setiap tahunnya telah meningkat dari 2,5
juta pada tahun 1990 menjadi 35 juta pada tahun 2008. Rel kereta api juga
digunakan untuk mengangkut sekitar 6,8 juta ton kargo setiap tahunnya.
Israel memiliki
dua bandara internasional, Bandara
Internasional Ben Gurion dan Bandara Ovda.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan
Israel memiliki
angka harapan sekolah (didefinisikan sebagai tahun lamanya seorang anak berumur
4 tahun diharapkan dapat mengenyam pendidikan pada masa depan) tertinggi di Asia Barat Daya dan menduduki peringkat kedua
setara dengan Jepang di Asia
(setelah Korea Selatan).
Israel juga memiliki angka melek huruf tertinggi di seluruh Asia Barat daya.
Hukum Pendidikan Negara Israel yang diundang-undangkan pada tahun 1953 membagi
sekolah menjadi lima macam: sekolah negeri sekuler, sekolah negeri agama,
sekolah ultra ortodoks, sekolah pemukiman komunal, dan sekolah Arab. Sekolah
negeri sekuler merupakan sekolah yang terbesar dan dihadiri oleh mayoritas
murid-murid Yahudi dan non-Arab di Israel. Kebanyakan warga negara Israel
beretnis Arab mengirimkan anaknya ke sekolah-sekolah yang berbahasa Arab.
Israel memiliki
program wajib belajar
bagi anak-anak berumur antara tiga sampai dengan delapan belas tahun.
Tahapan-tahapan sekolah dibagi menjadi tiga tahap: sekolah dasar (tingkat 1-6), sekolah menengah pertama
(tingkat 7-9), dan sekolah menengah atas
(tingkat 10-12). Tahapan sekolah berakhir dengan ujian akhir yang disebut Bagrut. Kemahiran di mata-mata pelajaran utama
seperti matematika, Alkitab Ibrani, Bahasa Ibrani, literatur Ibrani dan umum, Bahasa Inggris, sejarah, dan pendidikan
kewarganegaraan diperlukan untuk mendapatkan sertifikat Bagrut. Dalam
sekolah-sekolah Arab, Kristen, dan Druze, ujian kajian Alkitab Ibrani
digantikan dengan ujian dalam mata pelajaran Islam,
Kristen, ataupun Druze
Pada tahun 2003, lebih dari separuh murid tingkat 12 Israel mendapatkan
sertifikat ini. Pada usia dini siswa di Israel juga diajarkan berbisnis dengan
ujian menciptakan sesuatu, dan baru bisa berhasil jika bisa mencapai
penghasilan sebesar 1 juta dollar amerika.
Parabola
surya terbesar di dunia di Pusat Energi Solar Nasional Ben-Gurion.
Delapan
universitas negeri Israel disubsidi oleh negara. Perpustakaan Universitas dan
Nasional Yahudi yang menyimpan buku-buku bertopik Yahudi terbesar di dunia
berada di Universitas Ibrani
Yerusalem. Universitas Ibrani Yerusalem menduduki peringkat 100
besar universitas ternama di dunia berdasarkan pemeringkatan Universitas Jiao
Tong Shanghai. Universitas utama lainnya di Israel meliputi Technion, Institut Sains Weizmann,
Universitas Tel Aviv,
Universitas Bar-Ilan,
Universitas Haifa,
dan Universitas Ben-Gurion
Negev. Israel berada pada peringkat ketiga di dunia dalam hal jumlah
sarjana akademik per kapita (20% populasi). Israel merupakan negara yang
terdepan dalam hal jumlah artikel ilmiah riset sel punca per kapita sejak tahun
2000
Israel juga
mengedepankan penggunaan energi surya
dan memiliki teknologi energi surya yang terdepan dan perusahaan-perusahan
tenaga surya Israel mengerjakan proyek-proyeknya di seluruh dunia. Lebih dari
90% rumah penduduk Israel menggunakan tenaga surya untuk pengadaan air panas
dan merupakan penggunaan per kapita yang tertinggi di dunia. Menurut
data pemerintah Israel, negara ini menghemat 8% konsumsi listrik per kapitanya
oleh karena penggunaan energi surya.
Demografi
Petunjuk
jalan trilingual
Sampai dengan
tahun 2009, populasi Israel adalah sebesar 7,5 juta jiwa. Israel memiliki dua
bahasa resmi, yaitu bahasa Ibrani
dan bahasa Arab. Bahasa Ibrani merupakan bahasa utama
negara dan dituturkan oleh mayoritas populasi Israel. Bahasa Arab utamanya
dituturkan oleh kaum Arab minoritas dan Yahudi yang berasal dari tanah Arab.
Pada tahun 2002, populasi Yahudi yang berasal dari Tanah Arab mencapai 40%
populasi Israel. Sedangkan pada tahun 2008, warga negara Israel berkebangsaan
Arab mencapai 20% populasi total Israel.
Persentase
populasi kaum Yahudi, Muslim, Druze, dan lainnya di Israel
Banyak penduduk
Israel yang dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Oleh karena
banyaknya jumlah imigran Yahudi yang berimigrasi ke Israel, terdapat pula
bahasa-bahasa lain yang dapat terdengar di jalanan-jalanan Israel sehari-hari. Bahasa Rusia dan bahasa Amhar dituturkan secara meluas oleh karena
banyaknya imigran yang berasal dari Uni Soviet dan Etiopia (sekitar 120.000 Yahudi Etiopia tinggal di Israel) Antara tahun
1990 sampai dengan tahun 1994, imigrasi besar-besaran yang berasal dari Rusia
meningkatkan populasi Israel sebesar dua belas persen. Terdapat lebih dari satu
juta imigran berbahasa Rusia di Israel, dengan sekitar 300.000-nya bukanlah
orang Yahudi.
Beberapa dasarwasa
ini pula, sejumlah besar pekerja migran dari Rumania, Thailand, Cina, Afrika, dan Amerika Selatan juga
telah menetap di Israel. Jumlah pasti para pekerja migran ini tidaklah
diketahui karena banyak yang menetap secara ilegal, namun diperkirakan
jumlahnya adalah sekitar 200.000 Lebih dari 16.000 pencari suaka Afrika masuk
ke Israel beberapa tahun ini.
Pada tahun 2009,
lebih dari 300.000 warga Israel tinggal di pemukiman-pemukiman Tepi Barat seperti Ma'ale Adumim dan Ariel, dan di komunitas-komunitas yang telah ada
sebelum berdirinya Negara Israel seperti di kota Hebron
dan Gush Etzion. Delapan belas ribu penduduk Israel
tinggal di Dataran Tinggi Golan.
Pada tahun 2006, terdapat 250.000 Yahudi yang tinggal di Yerusalem Timur. Jumlah total pemukim Israel
adalah lebih dari 500.000 (6,5% populasi Israel). Sekitar 7.800 penduduk Israel
tinggal di pemukiman di Jalur Gaza
sebelum semuanya dievakuasi dengan paksa oleh pemerintah Israel pada tahun 2005
sebagai bagian dari rencana penarikan unilateral Israel.
Agama
Tembok Ratapan dan Kubah Shakhrah atau the dome of rock di
Yerusalem
Israel didirikan
sebagai negara kaum Yahudi dan sering kali disebut sebagai negara
Yahudi. Hukum negara ini memberikan para Yahudi dan orang-orang yang
berketurunan Yahudi hak untuk mendapatkan kewarganegaraan Israel. Lebih dari
tiga per empat, atau 75,5% populasi Israel adalah Yahudi yang berlatarbelakang
berbeda-beda. Sekitar 68% Yahudi Israel dilahirkan di Israel, 22%-nya merupakan
imigran dari Eropa dan Amerika, dan 10%-nya merupakan imigran dari Asia dan
Afrika (termasuk pula dari Arab). Afiliasi keagamaan penduduk Yahudi Israel
bervariasi: 55%-nya mengaku sebagai "tradisional", sedangkan 20%-nya
menganggap dirinya sendiri sebagai "Yahudi sekuler", 17% mengaku
sebagai "Yahudi Ortodoks";
sisa 8%-nya mengaku sebagai "Yahudi Haredi"
Umat Muslim
mencapai 16% total populasi Israel dan merupakan agama minoritas terbesar di
Israel. Sekitar 2% populasi beragama Kristen dan 1,5%-nya beragama Druze.
Populasi umat Kristen ini termasuk pula Arab Kristen dan Yahudi Mesiah. Terdapat pula
sebagian kecil kelompok agama seperti agama Buddha dan Hindu.
Kota Yerusalem merupakan kota yang penting bagi umat
Yahudi, Muslim, dan Kristen. Yerusalem merupakan tempat beradanya Tembok Ratapan dan Bait Allah, Masjid Al-Aqsa, dan Gereja Makam Kudus.
Situs-situs keagamaan yang penting lainnya berlokasi di Tepi Barat, meliputi Makam Yusuf di Shechem, Gereja Kelahiran dan Kuburan Rahel di Betlehem, dan Gua Machpelah di Hebron.
Budaya
Pekan
Buku Ibrani di Yerusalem
Budaya Israel
memiliki budaya yang beranekaragam oleh karena para Yahudi imigran dari seluruh
dunia membawa tradisi dan budayanya masing-masing. Hari raya nasional
ditentukan berdasarkan kalender Yahudi
dan hari Sabtu (Sabat) ditentukan sebagai hari libur. Budaya
Israel juga dipengaruhi oleh budaya Arab yang terlihat pada
arsitektur-arsitektur bangunan, musik, dan kuliner Israel.
Orkestra
Filharmonik Israel
Literatur Israel,
utamanya puisi dan prosa, ditulis dalam bahasa Ibrani dan merupakan bagian dari
renaisans bahasa Ibrani sebagai bahasa lisan sejak pertengahan abad ke-19.
Walau demikian, terdapat pula literatur-literatur yang dipublikasikan dalam
bahasa lainnya, seperti Inggris. Menurut hukum Israel, dua kopi materi cetak
yang dipublikasikan di Israel haruslah disimpan ke dalam Perpusatakaan
Universitas dan Nasional Yahudi di Universitas Ibrani
Yerusalem. Pada tahun 2001, hukum ini diamandemen dengan menambah
pula rekaman audio dan video beserta media non-cetak lainnya. Pada tahun 2006,
85% dari 8.000 buku yang ditransfer ke perpusatakaan adalah berbahasa Ibrani. Pekan Buku Ibrani diadakan tiap bulan Juni dan
acara ini meliputi pameran buku, bacaan publik, dan temu muka para pengarang
Israel dari seluruh negeri.
Heikhal
HaSefer (Kuil Buku) merupakan tempat
disimpannya Naskah Laut Mati
di Yerusalem
Museum Israel di Yerusalem merupakan salah satu
institusi kebudayaan yang terpenting di Israel[233]. Di museum ini, tersimpan Naskah Laut Mati, bersamaan dengan koleksi
ekstensif mengenai Yudaisme dan
seni budaya Barat. Museum Holocaust
nasional Israel, Yad Vashem,
menyimpan sejumlah arsip-arsip informasi mengenai Holocaust yang terbanyak di
dunia.[235] Beth Hatefutsoth (Museum Diaspora) yang berada di
kampus Universitas Tel Aviv
adalah sebuah museum interaktif yang berisi koleksi sejarah komunitas Yahudi di
seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Barakat, halim.
2012. The Arab world: society, culture,
and state. Bandung: Nusa Media
Cahyono,
agus.2011. perang-perang paling fenomenal
“dari klasik sampai modern”. Yogyakarta:BUKUBIRU
Garaudy, roger.
2000. Mitos dan Politik Israel.
Jakartaa: Gema Insani press
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/06/12/25168/ (diakses tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
http://www.merdeka.com/dunia/iran-dan-israel-masuk-daftar-negara-dibenci-sejagat.html
(diakses tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
http://wanita-1.abatasa.co.id/post/detail/11708/cerita-tentang-asal-muasal-bangsa-israel-(diakses
tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/03/03/belajar-dari-sistem-pendidikan-dan-pengajaran-bangsa-israel/(diakses
tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
http://www.tourkeisrael.com/serbi.php?kid=16(diakses
tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/11/19/israel-dan-pelestina-perang-sampai-kiamat-509403.html(diakses
tanggal 30 agustus 2013, pukul 19.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar